Posts

Nyemil Popcorn Politik

(Sebelum ngerusuhin lapak, kita buka forum absurd ini dengan bumbu “gimick” lewat pengantar singkat. Gaboleh dilewatin ya, ntar aku ngambek. Kalo aku ngambek, kita ga jadi malem mingguan. Kalo gajadi malmingan, aku malah gabisa jumpa kamu. Iya kamu, masa depan yang belum juga bertemu....HIYAAAAA ---) Pernah sekali aku ngelirik novel yang genrenya itu fiksi penggemar ( fanfiction ). Kesukaan aku banget nih. Satu paragrafnya pernah bilang gini “Jatuh cinta ibarat memberi seseorang sebuah pistol terisi penuh dengan peluru lalu diarahkan pada jantungmu, dan hanya percaya kalau dia takkan menarik pelatuknya. Sanggupkah kamu?” . Sederhananya, aku melihat makna tersirat yang gak lepas dari karakter manusia itu sendiri. Seseorang SELALU mungkin untuk menjadi orang yang berbeda, asing, kontras banget dari pribadi yang sebelumnya. Itu bukan karena mereka munafik. Ahli filsafat yang namanya Aristoteles pernah bilang kalau segala sesuatunya di alam, benda hidup ataupun mati, selalu...

Indonesia Patah Hati

#Politic-Communication2 (Satu..dua..tiga..) HEY, HEY, HEI-SKOY!             Berjumpah egein dengan saya di here ! besar harapanku agar waktu yang menyenangkan selalu bersama dengan kalian, masih semangat dan menutup hari ini dengan senyum :D tentang postingan minggu lalu, aku nggak sangka loh ternyata masih ada yang mau baca tulisanku wkwkwk aku kangen banget nulis tuh T.T rindu interaksi sama temen-temen yang dulu mau komenin ceritanya, kangen diteror gara-gara belum update, kangen mikir keras buat alur.           Walaupun jomblo (level senior saking lamanya) aku tetep tau kok susahnya move-on :’)                           Belum pernah sebelumnya aku bayangin untuk kombek ke sini buat menuhin halaman blog bareng topik yang akan pelan-pelan kuceritain. Tentang mimpi buruk y...

Say Hi To Politic!!

#Politic-Communication1 Aku kangen sekali sama blog ini tapi selalu lupa untuk menyapa :D hai? Aku rasa halaman ini sama berdebunya dengan kolom tulisan aku yang lain. Masa-masa kuliah lagi posesif nih, dia menuntut fokus aku seluruhnya (padahal pas pdkt gak gitu hehe) jadi daripada putus pas sayang-sayangnya memang harus diturutin dulu kali yha. Jadi untuk sayang-sayangku (jangan baper) kali ini aku kambek bukan dengan cerita baru ataupun sajak, tapi aku pengen melampirkan tulisan dengan sebuah tema pembahasan yang kayaknya melenceng dari isi dominan blog ini.  Kenapa dipost di sini? Semua tulisan itu berharga, dan di antara kalian mungkin aja ada yang menaruh ketertarikan serupa dengan tema ini jadi kupikir akan seru juga kalau sampai ada forum ngobrol baru :D langsung aja deh, make yourself comfortable kalau perlu siapkan cemilan dan minuman. Cekidot! Beberapa hari lalu aku masuk ke dalam kelas Komunikasi Politik sebagai salah satu mata kuliah wajib di semeter ...

The Darkest Art, Prologue

HUGGED BY TEARS "You, whose heart ached. Whenever you thought of me, i know it'll be harder for you. For the clumsy break up, just decide to throw those memories away.."    *** Ethan hanya pernah mengenal satu cinta dalam hidupnya. Dia tidak menginginkan perasaan itu ketika sesuatu di balik tulang rusuknya berseru marah karena terabaikan oleh akal sehat. Saat ia terus berkeras mencari alasan logis sebagai dasar jawaban mengapa pasang mata hitamnya belum juga tergoyahkan, beralih fokus dari satu titik yang sama selama berminggu-minggu, berbulan-bulan, hingga satu tahun lamanya. Ibarat definisi dari sebuah persamaan kebodohan kala membiarkan hal asing tak kasat mata menguasai pikiran hingga kewarasanmu, identik apa yang selalu nampak pada adiknya, Christ, setiap kali seorang gadis bertubuh kecil dengan wajah oval serta alis sepekat warna arang melintas di hadapannya. Ethan tidak ingin menjadi bodoh karena situasi tanpa hitungan angka sebagai uk...
SOME OF THE THINGS Jika ada seseorang di antara semua yang melihat tulisan ini dan sedikit banyaknya merasa mengenal aku, maka sambutan hangat adalah hal pertama yang ingin aku berikan padanya. Aku memutuskan untuk kembali, kepada dunia yang telah aku yakini takkan mampu untuk pernah kudorong menjauh. Aku pernah mewarnainya dengan cara kurang tepat, puluhan sektsa mentah yang datang menyapa imajinasiku dan merengek ingin dilahirkan menjadi sebuah cerita  utuh. Pintu terdahulu menyambutku begitu ramah dan akupun tak bisa mengelak akan pena indah dalam tanganku karena kekuatan setiap butiran tetes tintanya. Setelah tiap baris tercipta aku diam bungkam berusaha mengelak bersama rasa tak percaya bahwa akulah yang menciptakan cerita dan karakter di dalam sana, karena kisah itu juga turut memanjakan harapanku. Hingga tidak pernah aku sadari bahwa aku baru saja dikurung dalam kesalahan. Dibelai begitu indah lewat rangkai kata dan tak mampu berhenti mengunci diri dalam dunia buatan ...